Minggu, 09 Juli 2017

Tips Jitu agar Isi Dompet Awet Sampai Akhir Bulan


Dompet yang menipis pada akhir bulan sepertinya dialami oleh sebagian orang, mungkin termasuk juga Anda. Hal tersebut terjadi bukan selalu karena pemasukan yang tidak mencukupi, tetapi lebih banyak karena pengeluaran yang terlampau besar. Jika isi dompet menipis mendekati akhir bulan, maka banyak hal atau keinginan yang perlu diurungkan. Tentu Anda tidak ingin mengalami hal ini, bukan?
Ada cara bijak untuk bisa menghindari situasi menipisnya isi dompet di akhir bulan. Anda tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa menabung lebih banyak untuk masa depan. Seperti membayar cicilan rumah. Penasaran? Simak uraian mengenai tips agar isi dompet awet sampai akhir bulan berikut ini.

1. Batasi Uang Tunai dan Tinggalkan ATM di Rumah

Apabila Anda termasuk orang yang suka dan tidak bisa menahan diri untuk belanja, maka solusi terbaik adalah membatasi uang tunai yang dibawa dan sebaiknya tinggalkan ATM, kartu kredit dan sebagainya di rumah.

Cobalah untuk menghitung pengeluaran nyata Anda, misalnya dalam sehari berapa jumlah pengeluaran untuk makan, transportasi, uang jajan dan saku. Jumlah itulah yang perlu dibawa selama satu hari penuh. Bila perlu jangan membawa ATM.

Terkadang ATM yang dibawa tersebut akan membuat Anda gagal menjalankan strategi membawa uang tunai secukupnya. Pasalnya, Anda pasti akan berpikir masih ada uang di ATM untuk diambil sehingga membuat Anda tidak sungkan untuk menambah pengeluaran.

Memang agak riskan untuk meninggalkan ATM di rumah karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Namun, di sisi lain, Anda akan benar-benar menahan diri untuk bertindak konsumtif dan boros.

2. Meminimalisasi Biaya Transportasi

Seperti kata peribahasa, “ada banyak jalan menuju roma” maka ada banyak cara menuju tempat kerja atau tempat-tempat lainnya.

Jika selama ini Anda memiliki kebiasaan membawa mobil untuk menuju tempat kerja karena lebih nyaman, maka cobalah untuk bersusah payah membawa motor yang cenderung lebih hemat. Jika memungkinkan akan lebih baik jika memanfaatkan transportasi umum seperti busway atau kereta commuter line. Namun, Anda harus selalu ingat untuk memilih transportasi umum yang nyaman dan aman.

Sebagai perbandingan, satu kali perjalanan pulang-pergi menggunakan mobil dari kota satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi menuju Jakarta, biaya bahan bakar yang dibutuhkan minimal Rp50 ribu, belum termasuk tarif tol. Memanfaatkan kendaraan atau transportasi umum bisa jauh lebih murah dari itu.

3. Kurangilah Hangout dan Mulailah Membawa Bekal Makanan

Memasak sendiri makanan yang akan disantap jauh lebih hemat daripada membeli di luar. Bagi yang sudah berkeluarga, jika sempat memasak sendiri, maka tak ada salahnya untuk membawa bekal dari rumah. Atau apabila masih lajang, misal di perantauan atau kost, bawalah bekal makanan dari tempat makan di sekitar konstan jika di konstan tidak disediakan alat memasak atau tidak sempat memasak.

Biasanya harga makanan di sekitar pemukiman dan kostan lebih murah dibandingkan harga di kantin kampus atau kompleks perkantoran.Anda juga harus mengurangi kebiasaan hangout atau nongkrong di luar. Kebiasaan tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang dalam sekejap bisa menguras dompet.

4. Belanja di Pasar Tradisional

Jika ingin berbelanja bahan makanan, maka belanjalah di pasar tradisional. Cara ini untuk menindak lanjuti usaha membawa bekal makanan.

Jangan gengsi belanja di pasar tradisional karena harganya jauh lebih murah daripada di supermarket. Anda bahkan bisa menawar harganya. Jika belum bisa memasak, maka jangan malu untuk belajar memasak mulai dari sekarang.

5. Hemat Pemakaian Listrik

Biaya tagihan listrik sekarang telah naik. Ini tandanya Anda harus memperhatikan pemakaian listrik sehari-hari agar lebih hemat. Gunakanlah produk-produk yang hemat energi dan hidupkanlah pada waktu yang tepat. Jika tidak diperlukan lagi, maka lebih baik segera dimatikan.

6. Kurangi Kebiasaan Merokok

Tips yang terakhir, bagi perokok aktif, cobalah untuk mengurangi konsumsi rokok, bahkan apabila bisa menghentikannya. Terlebih jika isu kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus menjadi kenyataan.

Kebiasaan rokok tidak hanya menghabiskan uang Anda, tetapi juga memberikan penyakit pada diri sendiri dan orang lain. Uang yang digunakan untuk merokok, bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan lain bahkan membeli rumah dengan lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar